Alor, Keindahan Alam Bawah Laut yang Berkelas Dunia
Alor, Keindahan Alam Bawah Laut yang Berkelas Dunia
Jakarta, CNN Indonesia -- Kekayaan bawah laut Indonesia memang sangat indah. Hal ini tentunya tak perlu diragukan lagi. Di bulan Oktober ini, diselenggarakan sebuah festival bahari di Alor, Nusa Tenggara Timur yang bernama Festival Bahari Alor 2015.
"Di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, ada surga di timur matahari, yaitu Alor. Banyak potensi unik yang belum terjamah banyak tangan," ujar Bupati Alor, Amon Djobo, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pariwisata, beberapa waktu lalu.
Mengutip situs resmi Kementerian Pariwisata, festival ini dihelat untuk mempromosikan salah satu tujuan wisata yang kian menanjak di kalangan pencinta bahari dan budaya. Festival ini sendiri diselenggarakan pada tanggal 4-8 Oktober 2015.
Dalam festival ini ada empat kegiatan bahari dan empat acara utama yaitu Pou-Hari, Gala Soro, lomba foto bawah laut dan makan malam di pantai Batu Putih.
Untuk acara puncaknya, festival bahari ini akan digelar di Pantai Sebanjar, desa Alor Besar, Kabupaten Alor. Di puncak acara, upacara Pou-Hari, Gala Soro dan parade 100 kapal perang tradisional akan dipertunjukan.
Gala Soro adalah sebuah pesta perayaan kemenangan di Alor setelah pertempuran antar pulau. "Sedangkan Pou-Hari adalah sebuah upacara adat di mana masyarakat memberikan sesajen kepada roh-roh laut yang memberikan berkat bagi masyarakat," kata Amon.
Surga bawah laut
Alor, bagi wisatawan bukan hanya surga alam. Yang menarik bagi wisatawan juga adalah surga bawah laut yang tak kalah dengan keindahan bawah laut internasional.
Terhimpit di antara rimbunnya gugusan pulau di ujung timur Flores, Alor adalah lokasi impian penyelam dan petualang berbagai negara. Menurut Indonesia travel, Alor bahkan dielu-elukan sebanding dengan keindahan taman bahwa laut di Karibia.
Perairan sekitar Alor sendiri memiliki lebih dari 60 titik penyelaman. Istimewanya, 20 di antaranya berkelas dunia. Titik penyelaman ini tersebar dari Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar dan Pulau Pura.
Apa yang membuat perairan bawah laut Alor ini menjadi sangat kaya akan mahluk laut yang begitu indah dan memesona? Jawabannya terletak pada air laut yang sempurna.
Perpaduan air laut Indonesia yang hangat dan air laut Australia yang dingin membuat perairan Alor menjadi lokasi pertemuan arus yang sempurna untuk kembang biak biota laut yang unik. Mereka bisa menyelam bersama sunfish, lumna-lumna, sampai paus orca yang langka.
Karl Muller, orang yang berjasa mengenalkan surga bawah laut Alor kepada dunia. Lewat bukunya yang berjudul Underwater Indonesia dan East of Bali, Muller menyebutkan bahwa Alor punya keindahan bawah laut berkelas dunia.
Dengan air yang bersih, biota laut yang beragam dan titik selam yang bisa dinikmati bahkan di malam hari, dia 'mempromosikan' Alor dan membukakan mata dunia.
Lewat festival bahari ini, seharusnya tak cuma membukakan mata dunia akan indahnya laut Alor. Namun diharapkan semua wisatawan yang berkunjung ke sana serta semua penduduk mau menjaga keindahan dan kelestarian alam bawah laut Alor tersebut.
Pasalnya, kebanyakan alam bawah laut yang sudah dipromosikan habis-habisan biasanya tak terawat lagi dan mungkin saja tereksploitasi demi alasan komersial, lalu ditinggalkan. Semoga surga Alor akan tetap lestari. (chs/utw)
"Di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, ada surga di timur matahari, yaitu Alor. Banyak potensi unik yang belum terjamah banyak tangan," ujar Bupati Alor, Amon Djobo, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Pariwisata, beberapa waktu lalu.
Mengutip situs resmi Kementerian Pariwisata, festival ini dihelat untuk mempromosikan salah satu tujuan wisata yang kian menanjak di kalangan pencinta bahari dan budaya. Festival ini sendiri diselenggarakan pada tanggal 4-8 Oktober 2015.
Untuk acara puncaknya, festival bahari ini akan digelar di Pantai Sebanjar, desa Alor Besar, Kabupaten Alor. Di puncak acara, upacara Pou-Hari, Gala Soro dan parade 100 kapal perang tradisional akan dipertunjukan.
Gala Soro adalah sebuah pesta perayaan kemenangan di Alor setelah pertempuran antar pulau. "Sedangkan Pou-Hari adalah sebuah upacara adat di mana masyarakat memberikan sesajen kepada roh-roh laut yang memberikan berkat bagi masyarakat," kata Amon.
Surga bawah laut
Alor, bagi wisatawan bukan hanya surga alam. Yang menarik bagi wisatawan juga adalah surga bawah laut yang tak kalah dengan keindahan bawah laut internasional.
Terhimpit di antara rimbunnya gugusan pulau di ujung timur Flores, Alor adalah lokasi impian penyelam dan petualang berbagai negara. Menurut Indonesia travel, Alor bahkan dielu-elukan sebanding dengan keindahan taman bahwa laut di Karibia.
Perairan sekitar Alor sendiri memiliki lebih dari 60 titik penyelaman. Istimewanya, 20 di antaranya berkelas dunia. Titik penyelaman ini tersebar dari Alor Besar, Alor Kecil, Dulolong, Pulau Buaya, Pulau Kepa, Pulau Ternate, Pulau Pantar dan Pulau Pura.
Apa yang membuat perairan bawah laut Alor ini menjadi sangat kaya akan mahluk laut yang begitu indah dan memesona? Jawabannya terletak pada air laut yang sempurna.
Perpaduan air laut Indonesia yang hangat dan air laut Australia yang dingin membuat perairan Alor menjadi lokasi pertemuan arus yang sempurna untuk kembang biak biota laut yang unik. Mereka bisa menyelam bersama sunfish, lumna-lumna, sampai paus orca yang langka.
Karl Muller, orang yang berjasa mengenalkan surga bawah laut Alor kepada dunia. Lewat bukunya yang berjudul Underwater Indonesia dan East of Bali, Muller menyebutkan bahwa Alor punya keindahan bawah laut berkelas dunia.
Dengan air yang bersih, biota laut yang beragam dan titik selam yang bisa dinikmati bahkan di malam hari, dia 'mempromosikan' Alor dan membukakan mata dunia.
Lewat festival bahari ini, seharusnya tak cuma membukakan mata dunia akan indahnya laut Alor. Namun diharapkan semua wisatawan yang berkunjung ke sana serta semua penduduk mau menjaga keindahan dan kelestarian alam bawah laut Alor tersebut.
Pasalnya, kebanyakan alam bawah laut yang sudah dipromosikan habis-habisan biasanya tak terawat lagi dan mungkin saja tereksploitasi demi alasan komersial, lalu ditinggalkan. Semoga surga Alor akan tetap lestari. (chs/utw)
0 comments:
Post a Comment