Featured

Friday, 20 November 2015

Lagu Daerah Irama Cina

siapa bilang lagu daerah hanya bisa dinikmati dengan alunan dahulu juga ? nah disini saya akan coba membagi vidio yang mengubah irama lagu daerah menjadi irama cina...penasaran ??
dengerin nih..keren abiss tauu

Ubah kali ciliwangi menjadi tempat wisata..gimana yaaa ??


Jalan Menuju Tempat Wisata Rusak Parah

kami harapkan kepemerintah supaya menangani secepatnya .Sayang bukan untuk melihat tempat wisata yang indah nya saja  harus cukup bersabar hanya karna jalan yang rusak..cuup cuup cupp
tapi jangan ragu walau jalan nya rusak parah dan harus menguras banyak tenaga untuk kesana saampaii disana pasti tidak mengecewakan dechh..selamat berkunjung....

Tempat Wisata Medan Yang Wajib Anda Kunjungi


Perjalanan ke lingkok kuwieng ,Padang Tiji


Kelebihan dan kekurangan Aplikasi Native, Web Mobile dan Hybrid

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN APLIKASI NATIVE 

MOBILE WEB DAN HYBRID



 


1.   NATIVE APP 


Kelebihan

  •     User yang sudah terdaftar hanya butuh klik saja,
  •     Bisa mengakses fitur canggih yang ada di hardware dari device,
  •     Performanya yang cepat, dan sangat baik karena di tulis secara native untuk platform spesifik,
  •     Hanya memiliki 1 domain,
  •     Menghasilkan antarmuka look and feel yang alami dengan sangat baik,
  •     Memiliki user experience yang baik,
  •     Sisi visual yang menarik,
  •     Terjamin dalam hal kualitas dan securitynya karena dikontrol oleh vendor masing-masing,
  •     Memiliki akses penuh ke perangkat mobile(full paraphernalia of device-specific features) termasuk    kamera, gesture, dan pemberitahuan,
  •     Dapat terus bekerja walaupun ketika offline

Kekurangan
  •     Tidak bisa di download pada IOS lain,
  •     Pengembangan yang tidak mudah karena mengunakan lingkungan, bahasa API (application programming interface spesifik,
  •     Aplikasi hanya bekerja pada platform yang sudah di spefikasikan diawal pengembangan,
  •     Biaya pengembangan dan maintenance yang lebih mahal jelas menjadi pertimbangan, biaya tersebut   akan otomatis bertambah bila pengembangan dilakukan secara multiplatform,
  •     Update yang dilakukan secara periodik pada native app akan menciptakan kondisi dimana terdapat versi yang berbeda-beda yag digunakan oleh pengguna native app tersebut,
  •     Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi
  •     Harus berbayar untuk menjadi Mobile Developer
  •     Aplikasi kita hanya berjalan di Phone yang kita targetkan.
  •     Harus mendevelop menggunakan bahasa pemograman java, c# atau lainnya.
  •     Siklus development yang lambat -> (develop, compile, deploy, repeat).



2.   MOBILE WEB

Kelebihan
  •     Lebih mudah dibuat
  •     Dapat berjalan baik di semua browser modern pada plastform mobile,
  •     Tahap pengembangan yang mudah karena menggunakan teknologi web yang sudah ada,
  •     Tidak perlu mempelajari bahasa baru karena menggunakan bahasa yang sudah familiar yaitu  HTML5, CSS3, dan JavaScript,
  •     Ketika ada berita terbaru langsung update teratas sehingga memudahkan informasi,
  •     Dengan prinsip “develop once run everywhere” berarti relatif hemat biaya pengembangan dibandingkan native app yang multiplatform,
  •     Bisa didistribusikan secara bebas ke pengguna tanpa harus mendapatkan approval dari pihak    tertentu sebagaimana native yang harus mendapat approval dari vendor lewat App Store dan    Google Play,
  •     Pengguna tidak perlu harus mencari dulu di application store untuk mengakses mobile web   tersebut.
  •     Tidak harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten
  •     Biaya Pengembangan lebih terjangkau
  •     Dapat beroperasi pada lintas platform dalam sekali pengembangan
  •     Multiplatform:  sekali dibuat dapat langsung dijalankan di Android, iPhone, BlackBerry, WindowsPhone yang memiliki browser.
  •     Lebih murah dan mudah dikembangkan. Teknologi yang digunakan lebih standard sehingga SDM lebih banyak tersedia (misalnya PHP+MySQL).
  •     User interface dapat dibuat konsisten untuk multiplatform.
  •     Tidak bergantung pada Google Play atau app store. Tidak perlu menunggu disetujui sebelum app dapat digunakan pengguna. Setiap revisi langsung dapat diakses pengguna.
  •     JIka ada transaksi, dapat memanfaatkan berbagai media (seperti paypal) atau ditangangani sendiri. Tidak akan mendapatkan potongan 30% seperti jika melewati Google Play.
 Kekurangan
  •     Lebih lambat
  •     Membutuhkan koneksi internet. Walaupun sudah ada mekanisme offline di browser, tetapi webapp umumnya mempunyai ketergantungan tinggi pada koneksi internet.
  •     Tidak dapat memanfaatkan secara maksimal fitur-fitur smartphone (misal share antar app).
  •     Tidak dapat memanfaatkan (atau kalaupun bisa sulit)  sensor yang dimiliki smartphone/tablet seperti kamera, accelerometer, gyroscope dan lain-lain.
  •     Tidak dapat memanfaatkan in-app billing. Dengan Google Play, pengguna dapat melakukan pembelian membeli dengan sangat mudah.
  •      Lebih sulit jika ingin menjual app.  Pengguna sudah terbiasa dengan web app yang gratis.
  •     User interface lebih sulit dipahami. Setiap platform (Android, iOS, WindowsPhone) punya karakter user interface tersendiri
  •     Harus mempunyai 2 buah domain,
  •     Akan sibuk dalam memperbaikinya,
  •     Hanya di buat satu ukuran layar/ smartphone tertentu,
  •     Tidak bisa di install langsung harus melalui browser,
  •     Kemampuan aplikasi sangat terbatas yakni tidak dapat mengakses fitur-fitur perangkat keras   smartphone,
  •     Performa kurang stabil dan bergantung pada konektivitas yang ada,
  •     Hanya tersedia secara online, tidak tersedia saat offline,
  •     Performa yang relatif lambat dibandingkan native app. Belum supportnya secara penuh semua browser pada fitur-fitur HTML5 menjadikan mobile web tidak konsisten dalam tampilan di browser    yang berbeda.
  •     Belum mampunya mobile web mengakses semua fitur yang dimiliki device bersangkutan.   Sebaliknya native app dibuat untuk mampu mengakses semua fitur yang dimiliki device.



 
3.HYBRID

 


Kelebihan
  •     Proses loading dan kinerja lebih cepat,
  •     Tahap pengembangan yang relative mudah karena memanfaatkan standar teknologi web,
  •     Bisa di install di IOS lain,
  •     Memiliki kemampuan untuk dijalankan secara online maupun offline,
  •     Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web,
  •     Penggunaan framework aplikasi mobile memungkinkan akses ke fitur-fitur perangkat keras seperti accelerometer, kamera, kalender dan lainnya,
  •     Biaya Pengembangan lebih terjangkau,
  •     Proses pengembangan lebih mudah.
  •     Sebuah aplikasi Hybrid secara teknis adalah aplikasi Web HTML5 dalam "pembungkus (wrapper)" Native, atau sering dikenal sebagai aplikasi Native yang sederhana. Hal ini memungkinkan aplikasi Hybrid untuk bisa dijalankan dengan lebih cepat, dengan masih memiliki kemampuan untuk dijalankan secara offline.
  •       Keuntungan dari menjalankan dokumen HTML pada aplikasi pembungkus, daripada browser adalah bahwa sebagian besar aset yang dibutuhkan oleh halaman Web disimpan dalam paket aplikasi Native pada perangkat, bukan pada server. Ini berarti bahwa aplikasi akan terasa berjalan lebih cepat, dan dapat dijalankan sepenuhnya secara offline seperti aplikasi Native," kata Marko Lehtimaki.
  •       Pengembang yang membuat aplikasi HTML5 suka pada kemampuannya untuk bisa dimulai dengan cepat. Dengan mempertahankan manfaat aplikasi Native, aplikasi Hybrid dapat diluncurkan hampir secepat aplikasi Web.
  •     Menerbitkan sebuah aplikasi untuk berbagai platform dari kode tunggal berbasis HTML5 secara dramatis juga bisa mengurangi biaya pengembangan, dan menggunakan basis kode yang sama sebagai dasar untuk situs web mobile yang ramah dengan mesin pencarian bisa menghemat biaya lebih lanjut, dan mendapatkan rangkaian yang lengkap dari aplikasi mobile untuk tersedia ke pasar lebih cepat," kata Marko Lehtimaki.
  • Kekurangan nya :

  •     Meskipun banyak manfaatnya, aplikasi Hybrid masih dianggap berkompromi ketika terkait dengan pengalaman pengguna sehingga pengembang masih berharap banyak pada aplikasi Native.
  •     Aplikasi Hybrid biasanya dianggap sebagai kompromi dalam hal pengalaman pengguna. Dibutuhkan banyak kerja ekstra pada bagian dari pengembang HTML5 dalam mencoba untuk menghasilkan platform yang konsisten terhadap perilaku antarmuka pengguna, yang biasanya tidak jauh berbeda dari UI Native," kata Marko Lehtimaki.
  •     Masalah penting lainnya yang diidentifikasi Marko Lehtimaki adalah kurangnya tool yang memadai. Namun tantangan pengembangan aplikasi Hybrid ini, termasuk proses debugging, saat ini sedang ditangani oleh orang-orang seperti Appurify, AngularJS dari Google, dan lainnya, termasuk didalamnya orang-orang dari Samsung dan Intel yang tergabung dalam tim pengembangan ekosistem TIZEN. Dengan semakin banyak organisasi, kelompok, dan individu yang berkontribusi untuk mengatasi kekurangan ini, keuntungan dari aplikasi Hybrid akan menjadi dominan, terutama untuk proyek-proyek skala rendah dan menengah.
  •     Kesenjangan antara Hybrid dan Native harus menutup dengan cepat dalam beberapa bulan mendatang, mengakibatkan meningkatnya permintaan untuk aplikasi Hybrid generasi berikutnya karena lebih hemat biaya, kemampuan distribusi secara cross-platform, dan kolam besar berisi pengembang web yang berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas aplikasi Hybrid setara Native, dominasi sebelumnya dari aplikasi Native secara alami akan mulai ditarik dari pasar. Dan perubahan paradigma ini akan menjadi kemenangan bagi teknologi web.
  •      Sebuah kerumitan bagi pengguna,
  •     Harus melewati proses persetujuan dan pembatasan konten yang berlaku di toko aplikasi,
  •     Memerlukan perangkat lunak bantu framework pengembangan aplikasi mobile web berbasis web yang stabil dan mendukung lintas platform,
  •     Belum bisa menandingi aplikasi native.



Daftar Aneka Tari Tradisional dari Kalimantan - Budaya Kalimantan Barat



Daftar Aneka Tari Tradisional dari Kalimantan - Budaya Kalimantan Barat

Setiap budaya tentu memiliki tarian tradisional, termasuk budaya di Kalimantan Barat. Ada beberapa tarian tradisional yang hingga kini masih dijaga kelestariannya. Berikut beberapa tarian tradisional yang ada di Kalimantan Barat. 
Tari Monong 




Tari ini sering juga disebut dengan tari Manang. Tari ini merupakan sebuah tari penyembuhan yang dapat menyembuhkan atau menangkal penyakit yang ada dalam tubuh si sakit. Dalam tarian ini penari bertindak seperti seorang dukun dengan menggunakan jampi-jampi.

 

 • Tari Pingan 
Tarian ini merupakan tarian tunggal dalam masyarakat Dayak Mualang. Tarian ini berfungsi sebagai sebuah rasa syukur atas rezeki yang sudah dilimpahkan Tuhan kepada masyarakat Dayak Mualang.

  



• Tari Jonggan 
Tarian ini adalah sebuah tarian pergaulan masyarakat Dayak Kanayatn. Dalam tarian ini diceritakan kebahagiaan dan suka cita masyarakat Dayak. Para undangan yang hadir dalam acara tarian ini umumnya akan diajak menari bersama. 



• Tari Kondan 
 

Tarian ini juga merupakan tarian pergaulan masyarakat Dayak. Namun, dalam tarian ini diiringi juga dengan musik dan pantun tradisional. Tarian ini menjadi semacam ucapan rasa kebahagiaan atas datangnya tamu ke suku mereka. 

• Tari Kinyah Uut Danum 
Tarian ini merupakan tarian perang yang khas dalam suku Dayak Uut Danum. Dalam tarian ini diperlihatkan kewaspadaan dan kelincahan pemuda Dayak dalam melawan musuhnya.

• Tari Zapin 
Tarian ini adalah sebuah tarian pergaulan yang mengungkapkan kebahagiaan. Dalam tarian ini umumnya digunakan peralatan seperti kipas dan tembung lalu dinamai sesuai dengan alat yang dibawa misalnya Zapin Kipas, Zapin Tembung, dan sebagainya. 


Daftar Suku adat yang di Indonesia



Daftar Suku adat yang di Indonesia


Indonesia merupakan Negara kesatuan yang terdiri dari beribu pulau, sehingga Indonesia mempunyai beraneka ragam suku bangsa, bahasa, adat istiadat dan lain sebagainya. Dengan banyaknya pulau yang tersebar di berbagai daratan nusantara, menjadikan Indonesia sebagai Negara yang kaya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Dengan kekayaan inilah Indonesia bisa dikatakan Negara yang paling kaya di seluruh belahan dunia, namun sampai saat ini negara Indonesia belum mendapat pengakuan sebagai Negara yang kaya, sebab sumberdaya alam yang ada belum termanfaatkan secara optimal. Sehingga potensi-potensi yang ada masih belum bisa bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Selama kurun waktu ± 68 tahun Indonesia merdeka, namun kemerdekaan itu belum sepenuhnya dirasakan bangsa Indonesia, padahal dengan beraneka ragam dan sumber daya alam yang aseyogyanya Indonesia mampun mewujudkan Negara yang makmur, sejahtra dan maju.
Diberbagai belahan nusantara, terdapat suku-suku bangsa dengan adat, bahasa dan ciri-ciri khasnya yang menjadi salah satu potensi dan kekayaan Indonesia. Berikut beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia


Di Pulau Jawa
  • Suku Betawi di Jakarta
  • Suku Baduy di Banten
  • Suku Bawean di Jawa Timur : Gresik
  • Suku Banten di Banten
  • Suku Cirebon di Jawa Bara : Kota Cirebon
  • Suku Jawa di Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta
  • Suku Samin di Jawa Tengah: Purwodadi
  • Suku Madura di Jawa Timur
  • Suku Osing di Banyuwangi Jawa Timur
  • Suku Samin di Blora Jawa Tengah
  • Suku Sunda di Jawa Barat
  • Suku Tengger di Jawa Timur Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo lereng G. Bromo
  • Orang Cina Benteng di Tangerang, Provinsi Banten
  • Orang Tionghoa Hokkien di Jawa dan Sumatera Utara

Di Pulau Kalimantan
  • Suku Bajau di Kalimantan Timur
  • Suku Banjar di Kalimantan Selatan
  • Suku Berau di Kalimantan Timur: kabupaten Berau
  • Orang Bugis Pagatan di Kalimantan Selatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu
  • Suku Bulungan di Kalimantan Timur: Kabupaten Bulungan
  • Suku Dayak terdiri :
  • Suku Dayak Ahe di Kalimantan Barat
  • Suku Dayak Bajare di Kalimantan Barat
  • Suku Dayak Damea di Kalimantan Barat
  • Suku Dayak Banyadu di Kalimantan Barat
  • Suku Bakati di Kalimantan Barat
  • Suku Punan di Kalimantan Tengah
  • Suku Kanayatn di Kalimantan Barat
  • Suku Dayak Krio di Kalimantan Barat: Ketapang
  • Suku Dayak Sungai Laur di Kalimantan Barat: Ketapang
  • Suku Dayak Simpangh di Kalimantan Barat; Ketapang
  • Suku Iban di Kalimantan Barat
  • Suku Mualang di Kalimantan Barat: Sekadau, Sintang
  • Suku Bidayuh di Kalimantan Barat: Sanggau
  • Suku Mali di Kalimantan Barat
  • Suku Seberuang di Kalimantan Barat: Sintang
  • Suku Sekujam di Kalimantan Barat: Sintang
  • Suku Sekubang di Kalimantan Barat: Sintang
  • Suku Ketungau di Kalimantan Barat
  • Suku Desa di Kalimantan Barat
  • Suku Kantuk di Kalimantan Barat
  • Suku Ot Danum atau Dohoi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat
  • Suku Limbai di Kalimantan Barat
  • Suku Kebahan di Kalimantan Barat
  • Suku Pawan di Kalimantan Barat
  • Suku Tebidah di Kalimantan Barat
  • Suku Bakumpai di Kalimantan Selatan Barito Kuala
  • Orang Barangas di Kalimantan Selatan Barito Kuala
  • Suku Bukit di Kalimantan Selatan
  • Orang Dayak Pitap di Tebing Tinggi, Balangan, Kalsel
  • Suku Dayak Hulu Banyu di Kalimantan Selatan
  • Suku Dayak Balangan di Kalimantan Selatan
  • Suku Dusun Deyah di Kalimantan Selatan: Tabalong
  • Suku Ngaju di Kalimantan Tengah: Kabupaten Kapuas
  • Suku Siang Murung di Kalimantan Tengah: Murung Raya
  • Suku Bara Dia di Kalimantan Tengah: Barito Selatan
  • Suku Ot Danum di Kalimantan Tengah
  • Suku Lawangan di Kalimantan Tengah
  • Suku Dayak Bawo di Kalimantan Tengah: Barito Selatan
  • Suku Tunjung, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
  • Suku Benuaq, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
  • Suku Bentian, Kutai Barat, rumpun Ot Danum
  • Suku Bukat, Kutai Barat
  • Suku Busang, Kutai Barat
  • Suku Ohong, Kutai Barat
  • Suku Kayan, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan
  • Suku Bahau, Kutai Barat, rumpun Apo Kayan
  • Suku Penihing, Kutai Barat, rumpun Punan
  • Suku Punan, Kutai Barat, rumpun Punan
  • Suku Modang, Kutai Timur, rumpun Punan
  • Suku Basap, Bontang-Kutai Timur
  • Suku Ahe di Kabupaten Berau
  • Suku Tagol, Malinau, rumpun Murut
  • Suku Brusu, Malinau, rumpun Murut
  • Suku Kenyah, Malinau, rumpun Apo Kayan
  • Suku Lundayeh, Malinau
  • Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir
  • Suku Dusun di Kalimantan Tengah
  • Suku Maanyan di Kalimantan Tengah: Barito Timur
  • Orang Maanyan Paju Sapuluh
  • Orang Maanyan Paju Epat
  • Orang Maanyan Dayu
  • Orang Maanyan Paku
  • Orang Maanyan Benua Lima Maanyan Paju Lima
  • Orang Dayak Warukin di Tanta, Tabalong, Kalsel
  • Suku Samihim, Pamukan Utara, Kotabaru, Kalsel
  • Suku Kutai di Kalimantan Timur: Kutai Kartanegara
  • Suku Melayu Sambas di Kalimantan Barat
  • Suku Pasir di Kalimantan Timur: Kabupaten Pasir
  • Suku Sambas (Melayu Sambas) di Kalimantan Barat: Kabupaten Sambas
  • Suku Tidung di Kalimantan Timur: Kabupaten Tanah Tidung
  • Orang Tionghoa Hakka di Belitung dan Kalimantan Barat
dan masih banyak lagi suku-suku bangsa yang tersebar di seluruh peloksok daerah kepulauan Indonesia ..lain kali saya akan membagikan nya oke,,,
Copyright © 2015 SURGANYA INDONESIA
| Distributed By Gooyaabi Templates